Sabtu, 16 September 2017

Joko Purwadi : Pengabdi Kaum Disabilitas / Part1



Oleh : Dicky Puja Pratama
Reportase bersama : Zidny Ilmi
PROLOG

Manusia tidak dapat menentukan kelahiran dirinya sendiri di dunia. Bakal jadi anak siapa beliau nanti. Entah akan menjadi anak insan tukang becak , insan koruptor , insan pengungsi Syuriah , insan raja dan ratu Inggris Raya sekalipun. Untuk memilih di rahim wanita mana ia akan dikandung pun tidak dapat , walau hanya sekedar mengintip. Dengan iklhlas mendapatkan takdir ilahi penentu segala nasib. Bahkan orangtua sendiri tidak dapat menentukan bakal menjadi ibarat apa insan yang akan dibesarkannya. Sekadar menentukan bentuk hidung , manis senyum , dan lesung pipi pun tidak. Hanya membuahi dan mendapatkan segala ketentuan sang Maha Pencipta. Orangtua mempunyai doa dan cita-cita , semoga insan calon anaknya terlahir dengan keadaan sempurna. Keadaan tepat ibarat orang kebanyakan – dengan jumlah jari lengkap , dua kaki dan dua tangan -  syukur jikalau punya kelebihan hidung mancung. Namun dunia menentukan dongeng yang berbeda untuk setiap kepala manusia. Terkadang mereka yang tidak dapat menentukan kelahiran dirinya sendiri itu lahir dengan perbedaan bentuk fisik dari insan normal. Difabel , begitu nama untuk orang yang kurang tepat fisik nya. Meski begitu tentu saja mereka memiliki logika dan pikiran , hati dan perasaan. Hanyak kurang beruntung saja dibandingkan orang yang diberi kesempurnaan fisik. Tidak ada lain selain kurang beruntung.
Ada juga insan yang memiliki fisik tepat , namun tidak dapat mereka nikmati sampai seumur hidupnya. Mereka yang mengalami petaka , kecelakaan , korban perang juga bisa menjadi difabel. Korban gempa misal nya , ambil lah dari tahun 2006 lalu di Yogyakarta. Dengan korban meninggal mencapai ribuan orang , menyisakan mereka yang kehilangan fungsi dan anggota sebagian badan.
YPCM (Yayasan Penyandang Cacat Mandiri) ialah yayasan yang didirikan dengan tujuan awal untuk menampung korban gempa Yogyakarta. Walaupun pada kenyataan ketika ini , juga menampung penyandang disabilitas yang bukan korban gempa jogja 2006 silam. Dibangun dengan donasi dari Japan Red Cross , salah satu lembaga donor milik negara matahari terbit , Jepang. Menampung penyandang disabilitas pasca rehabilitasi. Lalu kemudian dilatih dan diajar untuk memiliki kemampuan , dalam hal ini kemampuan untuk mengolah barang produksi dari kayu. Produk yang dihasilkan diantaranya ialah produk edukasi anak. Yang kualitas nya tidak kalah bersaing dengan produk serupa lainnya diluar sana. Hingga ketika ini YPCM nenampung 18 penyandang disabilitas.
Joko Purwadi , sosok yang akan menjadi tokoh utama goresan pena ini , ialah ketua YPCM yang beralamat di Jl. Parangtritis , Sewon , Bantul , Daerah Istimewa Yogyakarta. Di jalan jurusan Pantai Parangtritis ini setiap hari Joko mengabdikan dirinya untuk membantu kaum penyandang disabilitas. Lahir di Yogyakarta 26 Maret 1955 , Joko menjadi anak sulung dari empat bersaudara. Seorang lelaki sarjana muda - sebutan tidak resmi yang diberikan pada mahasiswa akademi tinggi yang telah menyelesaikan sejumlah batas kredit tertentu dalam pendidikannya(wikipedia) – jurusan filsafat dari Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya Yogyakarta. Sekolah tinggi yang mengajarkan mahasiswanya perihal seluruh fenomena kehidupan dan fatwa insan secara kritis. Hal itu juga yang dipelajari oleh Joko selama masa study nya.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Rahasia Artis - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz