Nah kisah ini ialah lanjutan dari cerita SANG MAESTRO BENGAWAN SOLO (1) yang telah diposting sebelumnya. Cek dulu yaa..
Sekali ku hidup , Sekali ku mati
Aku dibesarkan di Bumi Pertiwi
Akan ku tinggalkan warisan abadi
Semasa hidupku , Sebelum gue mati
Lambaian tanganku panggilan abadi
Smasa hidupku , Sebelum gue mati
Gesang - Sebelum Aku Mati
• Lagu Bengawan Solo
Lagu Bengawan Solo diciptakan pada tahun 1940 , ketika Sang Maestro Bengawan Solo berumur 23 tahun. Saat itu , ia duduk berada di tepian sungai Bengawan Solo dan sangat mengagumi akan keindahan sungai itu. Hingga akibatnya hal itulah yang menginspirasi sang maestro bengawan solo tersebut menciptakan lagu Bengawan Solo. Lagu yang telah diterjemahkan dalam banyak sekali bahasa (setidaknya 13 bahasa termasuk bahasa Indonesia , bahasa Jepang , bahasa Inggris , bahasa Tionghoa) memakan waktu 6 bulan dalam penciptaannya.
Lagu Bengawan Solo memiliki kepopulerannya sendiri khususnya di Jepang. Di Negeri Sakura itu , tembang Bengawan Solo pernah digunakan dalam sebuah film layar lebar.
• Karir
Dalam perjalanannya menggeluti kesenian musik keroncong , Gesang bukanlah seorang pencipta lagu. Melainkan Sang Maestro Bengawan Solo itu lebih banyak berperan sebagai seorang penyanyi. Dulu , ia hanya sebagai seorang penyanyi musik keroncong dari program atau pesta kecil di tempat kota Solo. Beliau sering mengungkapkan bahwa dirinya bukanlah seorang musisi , dikarenakan ia tak bakir untuk memainkan lantunan-lantunan nada mengagumkan dari banyak alat musik. Walaupun dalam penciptaan lagunya ia sebatas dibantu dengan alat musik sederhana , seperti seruling atau gitar akustik. Sehingga nada-nada yang dihasilkan dalam lagu ciptaannya selalu sederhana , namun tetap bermakna.
Sebagai seorang komponis lagu keroncong , sang maestro bengawan solo ini tidak produktif dalam menciptakan lagu-lagu. Dalam tahun 1938 , ia hanya menciptakan satu dan lagu pertamanya yaitu “Si Piatu”. Di tahun berikutnya yaitu 1939 , ia juga hanya menciptakan dua buah lagu yaitu berjudul “Roda Dunia” dan “Suasana Desa”. Sedangkan , lagu yang pernah ia ciptakan sebagai andalannya “Bengawan Solo” dan “Sebelum Aku Mati” adalah satu-satunya lagu yang ia ciptakan pada tahun 1940 untuk Bengawan Solo dan 1963 untuk lagu Sebelum Aku Mati.
Pada dikala ia berusia 89 tahun , gesang hanya bisa menghasilkan tak lebih dari 42 hasil karya lagu keroncong dan langgam. Semua lagu Gesang merupakan lagu yang monumental.
Eits , masih ada lagi kisah menarik dari Sang Maestro Bengawan Solo. Tunggu kisahnya disini yaa.
Artikel Terkait :
- INILAH SOSOK DIBALIK RAMINTEN (1)
- INILAH SOSOK DIBALIK RAMINTEN (2)
- SANG MAESTRO BENGAWAN SOLO (1)
- SANG MAESTRO BENGAWAN SOLO (3)
- SENIMAN BETAWI LEGENDARIS (1)
- SENIMAN BETAWI LEGENDARIS (2)
- SENIMAN BETAWI LEGENDARIS (3)
Artikel Terkait :
- INILAH SOSOK DIBALIK RAMINTEN (1)
- INILAH SOSOK DIBALIK RAMINTEN (2)
- SANG MAESTRO BENGAWAN SOLO (1)
- SANG MAESTRO BENGAWAN SOLO (3)
- SENIMAN BETAWI LEGENDARIS (1)
- SENIMAN BETAWI LEGENDARIS (2)
- SENIMAN BETAWI LEGENDARIS (3)
0 komentar:
Posting Komentar