Sabtu, 16 September 2017

SANG LEGENDA GUDEG JOGJA


Logo Gudeg Yu Djum

Gudeg merupakan panganan khas Jogja , dan bagi orang yang sudah pernah berkunjung ke Jogja pasti tidak gila dengan GUDEG YU DJUM. Pemilik gudeg legendaris tersebut ialah Djuwariyah Darmosumarno atau biasa dipanggil Yu Djum. Pemberian nama Yu Djum barasal dari para pelanggan yang sering memanggil dengn sebutan “Yu” yang dalam bahasa jawa merupakan akronim dari “mbakyu”  yang ditujukan untuk orang yang lebih renta khususnya wanita dan “Djum” yang merupakan nama pendek dari ibu Djuwariyah Darmosumarno.

Yu Djum lahir pada tahun 1931 , ia dilahirkan dari keluarga sederhana yang menggeluti perjuangan gudeg. Karena itulah ia bekerja keras untuk mampu menjualkan gudegnya. Pada umur 17 tahun Yu Djum sudah mulai menjual gudeg dengan modal racikan bumbu warisan ibunya. Sang suami Suwandi Dharmosuwarso lah yang setiap hari memasak gudeg yang akan dibawa berkeliling oleh Yu Djum. Suaminya merupakan anggota TNI yang terpelajar memasak.

Yu Djum mulai merintis perjuangan gudegnya semenjak tahun 1950 , untuk menerima modal awal dia harus berjualan rumput dan kayu kepada para tetangganya , uang yang didapatkan kemudian ditabung dan digunakan untuk membeli peralatan untuk memasak gudeg. Sebelum menjual gudegnya dirumah , ia berkeliling menjajakan gudeg buatannya , alasannya ialah pada ketika itu belum ada kendaraan , maka ia harus berjalan kaki mulai dari kawasan Bulaksumur UGM hingga daerah  selatan Plengkung Wilijan , kalau dagangannya tidak habis maka dibungkusi dan dititipkan di warung-warung pasar Gede. Kemudian pada tahun 1985 , Yu Djum membuka warung di kawasan Wilijan dengan bangku dan meja yang sederhana , namun dapur tempat memasak gudegnya tetap berada di rumahnya di kawasan Karangasem , Mbarek. Pada tahun 1993 , rumahnya yang terletak di Karangasem yang awalnya hanya sebagai dapur diubah menjadi warung. Karena permintaan pelanggan yang semakin banyak jadinya menyewa kios dan mematenkan tren gudeg kering.

  Yu Djum ketika umur ±50 tahun     

                                              Yu Djum ketika umur ±80 tahun

Dengan sikap tegas , keras , galak dan pantang mengalah yang dimilikinya Gudeg Yu Djum pun semakin dikenal masyarakat. Kini Gudeg Yu Djum mempunyai 12 cabang di Solo dan Jogja. Rahasianya yaitu Ia selalu menjaga kualitas dan kebersihan warungnya biar pelanggan nyaman dan cita rasanya tidak berubah , bila ada yang kotor ia akan eksklusif menegur. Ia juga selalu mengajarkan hidup mampu bangun diatas kaki sendiri kepada anak cucunya.

"Nyambut gawe gak usah muluk-muluk , yang penting kerja untuk menghasilkan jangan jadi orang pemalas (mencari kerja tidak usah muluk-muluk , yang penting kerja dan menghasilkan dan jangan jadi pemalas)"-Yu Djum
             Namun sayang pada tanggal 14 November 2016 pukul 18.30 , Yu Djum menutup usia dikarenakan penyakit sepuh.  Ia meninggal dunia pada umur 85 tahun setelah dirawat selama 3 hari di RS Bethesda Jogja. Yu Djum meninggalkan 4 orang anak , 13 cucu ,  dan 8 buyut , dan semuanya mampu memasak gudeg , ia dimakamkan di TPU Karangmalam disamping makam ayahnya.

               Baca dongeng menarik lainnya disini.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Rahasia Artis - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz