"Kita tidak perlu tau orang lain butuh kita atau tidak , yang terpenting ialah kita selalu ada buat mereka - Raditya Dika"
Raditya Dika |
Raditya Dika yang memiliki Nama asli Dika Angkasaputra Moerwani , namun ia menggantinya dikala duduk di dingklik kelas 4 SD. Saat itu ia meminta izin kepada orang tuanya untuk mengganti namanya dari Dika Angkasaputra Moerwani menjadi Raditya Dika. Pria kelahiran 28 Desember 1984 di Jakarta. Raditya merupakan seorang penulis , komedian , pemain film , pemeran , model dan sutradara berbakat yang berasal dari Indonesia. Raditya menyelesaikan pendidikannya di SMP Tarakanita I , SMU 70 Bulungan , University of Adelaide dan lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
Raditya mulai dikenal namanya sebagai penulis buku-buku jenaka. ia mengawali impian untuk dapat membukukan catatan hariannya di blog pribadinya dikala ia memenangi kontes Indonesian Blog Award. Raditya juga pernah meraih Penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat. Dari pengalaman itu , ia mencetak tulisan-tulisannya di blog kemudian ia menawarkannya ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak , tapi kemudian ketika ia menunjukkan ke Gagasmedia , sebuah penerbit buku , naskah itu diterima. Buku pertamanya yang raditya tulis pada tahun 2005 yang berjudul "Kambing Jantan" masuk dalam kategori buku best seller. Buku tersebut menceritakan bagaimana kehidupan Raditya Dika dikala masih berkuliah di Australia.
Tulisan Raditya memang tergolongkan sebagai genre gres yang membawa angin segar. Kala ia merilis buku pertamanya , memang genre komedi belum banyak diambil oleh para penulis. Apalagi dengan gaya goresan pena menyerupai diari langsung (personal essay). Tulisan raditya memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengan penulis lainnya , yaitu pada setiap judul karya goresan pena yang dibuatnya selalu menyelipkan nama-nama hewan salah satunya ialah "Kambing Jantan". Bagi Raditya , ini ialah titik penjualannya.
Raditya sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi dan ide. Lika-liku karir Raditya ialah risiko yang mungkin ia dapatkan dikala masuk dalam genre baru.buku pertama yang rilispun awalnya tidak laku , namun Raditya sangat gencar berpromosi di blog yang telah ia kelola. Selain itu ia juga gencar promosi dari ekspresi ke mulut. Raditya meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya dan menjadi sebuah taktik pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya.
Karya pertama raditya dika ialah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005). Buku ini menceritakan kehidupan Radith ketika masih berkuliah di Adelaide , Australia. Buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus , diterbitkan pada tahun 2006. Hampir sama saja dengan buku sebelumnya , cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Radith. Namun , buku kedua ini menggunakan format dongeng pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya selalu tidak beruntung. Isi dari buku ini meliputi kisah Radith mengirim surat ke cinta pertama ke sahabat dikala SD , hingga pengalaman konyol Radith memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya. Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007. Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah mencoba menjadi badut Monas dalam sehari , mengajar bimbingan mencar ilmu , lalu dikala Radith dikira hantu penunggu WC , hingga dongeng mengenai kutukan orang NTB. Sementara , buku keempatnya berjudul Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008. Raditya juga ikut bermain dalam film yang diangkat dari buku pengalaman hidupnya , Kambing Jantan: The Movie. Buku raditya lainnya menyerupai Marmut Merah Jambu dan Manusia Setengah Salmon juga menambah daftar koleksi karyanya.
Sebagai seorang raditya dika harus menjadi pemasar bagi bukunya sendiri alasannya bergotong-royong penulis juga seniman. Raditya yakin penulis yang kreatif akan mengakibatkan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran. Ia mempercayai bahwa hambatan yang datang tidak hanya berasal dari industry buku tapi bisa dari factor yang lainnya.Yang perlu raditya lakukan ialah terus berkreasi dan kreatif karena kompetisi dan tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus menyampaikan ide-ide gres dan terus mengasah kemampuannya. Raditya kini menjalani karier di penerbit buku Bukune , Radith mengambil posisi sebagai eksekutif juga sebagai eksekutif dan pemimpin redaksi. Ia juga disibukkan dengan acara-acara komedi stand-up yang berkolaborasi dengan dirinya. Berkat kehadiran Raditya Di di Indonesia tidaklah lagi ketinggalan zaman dan kuno.Raditya berpegang pada prinsip bahwa Komedi itu adalah bagian dari hidupnya. Karena komedi mengantarkannya pada kesuksesannya dikala ini.
Simak dan Nantikan Kisah-Kisah Inspirasi Menarik lainnya. Baca Selengkapnya disini.
0 komentar:
Posting Komentar