Selasa, 05 September 2017

Khalifah Utsman bin Affan

KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN
"Janganlah kalian lalai terhadap Yang Mahakuasa alasannya ialah Yang Mahakuasa tidak pernah lalai terhadap kalian."
Utsmanbin affan dilahirkan dikota makkah , tepatnya pada tahun 576. Utsman berasal dari keluarga Bani Umayah dan Bani Muawiyah.Nama panggilan utsman bin affan ialah Abu Abdullah dan mendapat gelar Dzun Nurain alasannya ialah rasullulah menikahkan kedua putrinya kepada utsman.
Utsman ialah salah satu dari sekian orang orang yang memeluk islam alasannya ialah abu bakarash shidiq. Salah satu tokoh dari Bani Umayyah yang memeluk islam dan menjadi khalifah ialah Utsman. Setelah utsman memeluk agaa islam , dia selalu didekatkan oleh nabi. Pada setiap pertemuan atau acara utsman selalu mengikuti nabi

Ketika Umar bin khatab sedang sakit akhir dari tikaman seorang budak Persia yang berjulukan Fairuz yang lebih dikenal dengan nama Abu Lu’lu’ah , Para teman Rasulullah merasa takut andai Umar bin khattab wafat tanpa meninggalkan pesan perihal penggantinya. Di daerah tidurnya , Umar mengambil keputusan dengan menunjuk tubuh musyawarah yang terdiri dari orang-orang yang yang dijanjikan oleh Rasulullah sebagai orang-orang yang masuk surga tanpa hisab. Mereka itu ialah Ali bin Abi Thalib , Usman bin Affan , Saad bin Waqah , Adurahman bin Auf , Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah bin Umar. Untuk memeilih seorang khalifah diantara mereka. Umar bin kaththan membuat krtiteria . Adapun kriteria pemilihan telah ditetapkan oleh khalifah Umar bin Khattab yaitu :
  1.  Khalifah yang di pilih ialah dari anggota Syura kecuali Abdullah bin Umar yang tidak punya hak pilih dan bertindak sebagai penasihat.
  2. Bilamana bunyi dari anggota tim sama hendaknya keputusan diserahkan kepada Abdullah bin Umar sebagai anggota tim tersebut.
  3. Jika keputusan Abdullah bin Umar tidak disetujui oleh anggota mengikuti keputusan yang diambil oleh Abdurrahman bin Auf.
  4. Bila ada anggoat tim yang tidak mau mengambil bab dalam pemilihan maka anggota tersebut harus dipenggal kepalanya.
  5. Bila dua calon menerima dukungan yang sama maka calon yang didukung oleh Abdurrahman bin Auf yang dianggap menang.
"Makam Utsmann bin affan"
            Setelah Umar wafat , berkumpullah orang-orang yang dipilihnya menjadi formatur dikepalai oleh Abdurrahman bin Auf . Tiga hari musyawarah yang amat penting itu , dan sudah tiga hari rupanya belum juga dapat diputuskan alasannya ialah semenjak awal jalannya pertemuan itu sangat runyam. Dalam kondisi ini , Abdurrahman bin Auf berinisiatif melaksanakan musyawarah dengan teman dan tokoh-tokoh masyarakat selain yang termasuk dalam anggota tubuh musyawarah , dan bunyi terbelah menjadi dua kubu yaitu pendukung Ali dan pendukung Utsman
Meskipun bunyi terbanyak dari anggota formatur jatuh pada Utsman , namun Abdurrahman tidak serta merta membai’at Utsman. Tetapi pada subuh hari sesudah semalaman ia berkaliling memantau pendapat masyarakat , ia bangkit setelah kaum Muslimin memenuhi mesjid dan memberikan pengantar perihal pelaksanaan pemilihan khalifah. Pada dikala itu Abdurrahman mempunyai ide. Dia memanggil Ali dan Utsman secara terpisah untuk dimintai kesanggupannya bertindak berdasarkan al- Qur’an dan sunnah Rasul-Nya serta berdasarkan langkah-langkah yang diambil oleh dua khalifah sebelumnya. Ali bin Abi Thalib bertindak sesuai dengan pengetahuan dengan kekuatan yang ada pada dirinya , sedangkan Utsman bin Affan menyanggupinya , sehingga Abdurrahman mengucapkan bai’atnya dan diikuti oleh orang banyak menyatakan bai’at , termasuk juga Ali pada karenanya juga menyatakan bai;atnya kepada Utsman bin Affan.

Utsman bin Affan ditetapkan menjadi khalifah , pada hari Senin , simpulan bulan Dzulhijjah tahun 23 H. dan resmi menjadi khalifah yang ketiga dari Khulafa al-rasyidin pada tanggal 1 Muharram tahun 24 H.
Pada  masa pemerintahan Utsman bin Affan menuai banyak sekali keberhasilan dan kejayaan , yang ditandai dengan perluasan wilayah kekuasaan Islam , legalisasi angkatan laut pertama tentara Islam , penyeragaman penulisan al-Qur’an , namun pada masa-masa simpulan pemeritahannya timbul persoalan  dan protes rakyat alasannya ialah rakyat menilai bahwa Utsman bin Affan telah melaksanakan “Nepotisme” dan “favoritisme”. Mereka berkata bahwa Utsman menguntungkan sukunya sendiri yaitu Bani Umayyah , dengan jabatan-jabatan tertinggi.
Sikap dan agresi keberatan , serta penetangan terhadap khalifah utsman bin affan semakin berpengaruh sihingga para pemberontakan melaksanakan pengepungan atas rumah Khalifah Utsman bin Affan dan menuntut satu di antara dua hal :
  •  Marwan bin Hakam dihukum qisas
  • Khalifah Utsman melepaskan jabatannya sebagai khalifah.
   Kedua tuntutan di atas ditolak oleh Khalifah Utsman dengan alasan :
Marwah bin Hakam gres berencana membunuh , dan belum benar-benar membunuh.
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW kepada mereka , ”Bahwasanya engkau Utsman akan mengenakan baju kebesaran. Apabila engkau telah mengenakan baju itu , janganlah engkau lepaskan”.
            Utsman meminta para teman yang bersamanya semoga tidak memerangi kaum pemberontak. Sehingga kepungan dan desakan semakin jago , apalagi setelah mendengar isu bahwa ribuan pasukan pinjaman akan segera tiba di Madinah untuk melepaskan Utsman dari pengepungan. Hal ini membuat keadaan semakin tak terkendali dan pasukan pemberontak kian menguasai keadaan karenanya tragedi berdarah yang sangat memilukan dalam sejarah Islam.
Utsman bin affan dibunuh oleh Muhammad bin Abu Bakar selaku kepala pemberontak dan al-Ghifari. Utsman bin affan wafat ketika sedang membaca al-Qur’an pada waktu subuh tepatnya terjadi pada tanggal 17 Juni 651 M / 35 H dalam usia 84 tahun.

"Kisah Sahabat Ke-3 Usman Bin Affan RA"








0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Rahasia Artis - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz