Hai hai haiiiii , bahwasanya dongeng ini yaitu kelaanjutan dari dongeng ahad lalu , yaitu INILAH SOSOK DIBALIK RAMINTEN (1). Supaya lebih menarik dan menginspirasi kalian semua , baca dulu ya dongeng sebelumnya. Hehehe...
Perjuangan sosok dibalik Raminten ini tak pernah kenal lelah. Ia selalu bertekad bahwa "hidup tidak menghadiahkan sesuatu apapun kepada kita tanpa kerja keras" , sehingga dengan ketelatenan yang ia miliki , banyak pengunjung yang mulai berdatangan dan melirik barang-barang yang dijual di tokonya. Hingga hasilnya tahun 2011 , ia berhasil mendirikan toko buah tangan dengan harga terjangkau yang bertempat di Mirota Batik juga.
Buat yang penasaran nih , inilah dia wajud asli sosok dibalik Raminten...
"Hidup tidak menghadiahkan sesuatu apapun kepada kita tanpa kerja keras" - Sosok dibalik Raminten
Namun , seiring dengan kemajuan perjuangan yang ia miliki , cobaan terbesar telah meluluhlantahkan perjuangan yang pernah dilakukan oleh sosok dibalik Raminten ini. Pada 2 Mei 2004 , MirotaBatik terjadi kebakaran tanpa diketahui penyebabnya. Sudah jatuh tertimpa tangga pula , mungkin peribahasa itu memang pantas disematkan kepada Hamzah. Karena dirinya malah dituduh dengan sengaja memperabukan tokonya sendiri alasannya yaitu ingin mendapatkan asuransi supaya mendapat ganti rugi.
Sosok dibalik Raminten Sumber : goo.gl/5iqQPr |
Setelah kemundurannya dari urusan ekonomi itu , sosok Hamzah merasa kesepian di rumahnya yang besar itu. Akhirnya ia membangun warung kecil di rumahnya itu. Sosok dibalik Raminten ini mengambil nama lakonnya itu dalam penamaan warungnya. “House of Raminten” yang awalnya hanya berupa pendopo yang digunakan untuk latihan menari , kemudian ia menjual mi dan laku. Sehingga berkembanglah perjuangan warung House of Raminten itu.
"Betapa merananya jika sepanjang hidup harus terus bekerja" - Hamzah
House of Raminten yang ia miliki juga diserahkan pengelolaannya kepada anak angkatnya. Semakin bertambahnya usia , sosok dibalik Raminten ini mengisi waktunya dengan banyak sekali acara ibarat berolahraga. “Betapa merananya jika sepanjang hidup harus terus bekerja” , ucapnya. Dalam waktu ini , acara sosok dibalik Raminten hanya untuk ketoprak , setiap hari Selasa beliau melatih tari kuno , setiap Jumat melatih nembang atau memberi kursus kepada ibu-ibu tanpa dipungut bayaran. Saat ini , Hamzah hanya tinggal menikmati bisnisnya.
Penasaran dengan dongeng menarik lainnya? Klik disini ya
Artikel Terkait :
- Gesang - Sang Maestro Bengawan Solo
Penasaran dengan dongeng menarik lainnya? Klik disini ya
Artikel Terkait :
- Gesang - Sang Maestro Bengawan Solo
0 komentar:
Posting Komentar