K.H Abdul Halim |
Sejak kecil K.H Abdul Halim sudah menerima pendidikan agama. Pada usia 10 tahun dia sudah berguru membaca al-Qur'an kemudian menjadi santri pada beberapa orang kiai di aneka macam kawasan Jawa Barat dan Jawa Tengah hingga mencapai usia 22 tahun. Kiai yang pertama kali dia datangi yaitu K.H Anwar di pondok pesantren Ranji Wetan , kemudian berpindah-pindah dari satu pesantren ke pesantren lainnya. Ia menjalani setiap pesantren antara 1 hingga dengan 3 tahun. K.H Abdul Halim berangkat ke Mekkah pada usia ke 22 tahun untuk menunaikan ibadah haji dan mendalami ilmu agama. dia bermukin di Mekkah selama 3 tahun. Pada kesempatan ini , dia mengenal dan mempelajari tulisan-tulisan Sayid Jamaluddin al-Afgani dan Syeikh Ahmad Khatib , imam dan khatib masjidil haram dan syeikh Ahmad Khayyat. Ketika berada di sana , dia bertemu dengan Tokoh Muhammadiyah dari Surabaya yang berjulukan K.H Mas Mansyur dan Tokoh Nahdatul Ulama berjulukan K.H Abdul Wahan Hasbullah. Pada tahun 1911 ia kembali ke Indonesia.
- Penghargaan K.H Abdul Halim
Atas Jasa-jasa Pemerintahan Republik Indonesia , Presiden Susilo Bambang Yudoyono menawarkan gelar Pahlawan Nasional Kepada K.H Abdul Halim berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 041/TK/Tahun 2008 pada tanggal 6 November 2008.
0 komentar:
Posting Komentar