Kamis, 17 Agustus 2017

Peminat Bidang Pendidikan Sejak Dini



- Otobiografi Dewi Sartika

Dewi Sartika
Dewi Sartika
Dewi Sartika lahir di Bandung pada tanggal 4 Desember 1884 dan wafat di Kota Tasikmalaya pada tanggal 11 September 1947 di umur yang ke 62 tahun. Dewi Sartika yaitu salah satu tokoh pendidikan untuk kaum perempuan dan di akui sebagai pendekar Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966. Ayahanda Dewi Sartika yang berjulukan Raden Somanagara yaitu seorang pejuang kemerdekaan. Ayahanda ia dihukum buang ke pulau Ternate oleh Pemerintah Hindia Belanda sampai kesannya meninggal dunia di sana.

Sepeninggal ayahnya , ia dirawat oleh pamannya yang memiliki kedudukan sebagai patih di Cicalengka. dari sang paman lah ia menerima pendidikan mengenai kesundaan , sedangkan wawasan kebudayaan Barat ia peroleh dari didikan seorang nyonya Asisten Residen bangsa Belanda. Dewi Sartika sudah memperlihatkan bakat pendidikan sejak masih kecil dan memiliki semangat serta kegigihan yang berpengaruh untuk meraih kemajuan. Salah satu contohnya yaitu ia bermain di belakang gedung kepatihan , ia sering memperagakan praktik disekolah , mengajari baca tulis , dan bahasa Belanda kepada belum dewasa pembantu dikepatihan. Dewi Sartikan sudah mulai merintis pendidikan bagi kaum wanita sejak tahun 1902.

- Sekolah Dewi Sartika

Pada tanggal 16 Januari 1904 , Dewi Sartika membuka Sekolah Istri(Sekolah Khusus untuk Perempuan) pertama seHindiaBelanda. Tenaga pengajarnya hanya tiga orang yaitu Dewi Sartika dan dua Saudara misannya. Murid-murid angkatan pertamanya terdiri dari 20 orang dan hanya menggunakan ruangan pendopo kebupaten Bandung.

Setahun kemudia pada tahun 1905 , sekolahnya menambah kelas sehingga sekolah itu pun berpindah ke Jalan Ciguriang , Kebon Cau. Lokasi gres ini dibeli Oleh Dewi Sartika dengan uang tabungan pribadinya dan ada juga beberapa pinjaman dana eksklusif dari Bupati Bandung dikala itu. Lulusan pertama keluar pada tahun 1909 , bahasa sunda mampu lebih memenuhi syarat kelengkapan sekolah formal.

Dewi Sartika 


Pada tahun tahun berikutnya di beberapa wilayah Pasundan bermunculan beberapa Sekolah Istri , terutama yang dikelola oleh perempuan-perempuan Sunda yang memiliki keinginan yang sama dengan Dewi Sartika. Pada tahun 1912 sudah bangun sembilan sekolah istri di kota kota kabupaten. pada tahun 1914 , sekolahnya diganti menjadi Sekolah Kautamaan Istri yang memiliki arti "Sekolah Keutamaan Perempuan".

Pada bulan September tahun 1929 , Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang telah berumur 25 tahun , yang kemudia berganti nama menjadi "Sakolah Raden Dewi". Atas jasa ia dalam bidang pendidikan ini , Beliau di anugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia-Belanda.


 

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Rahasia Artis - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz